
Bismillah ….Pelan-pelan, bapak saya mengorek-korek tumpukan kaca mata. Ada yang baru, ada yang bekas. “Pak, kayak giniberapa?” tanya bapak. “Satus seket (150 ribu rupiah, ed.),” jawab penjualnya. Saya pun membatin, “Sama dengan harga baru.”Merasa tidak ada yang cocok, Bapak pun beralih ke PKL (pedagang kaki lima) yang lain di sekitar pasar Beringharjo, Jogja. Beliau meminta saya untuk tetap di tempat, menjaga barang. Setelah bapak saya pergi, si penjual ngomel-ngomel di depan temannya, “Lihat-lihat …. Diacak-acak …. Tak ceklek-ceklek sikile, men kapok(saya patahkan kakinya, biar kapok, pen.).” Mendengar...