Mau punya buku tamu seperti ini?
Klik di sini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Kamis, 28 April 2011

FACEBOOKER DARI ALAM GAIB







^.^  HUAKAKAKAKAK, JUST FOR FUN !! :D

Pasukan Elite Jaman Kuno Dulu

1 romanian knight


cavalry roma merupakan pasukan berkuda roma yang sangat di takuti dan disegani
merupakan pasukan elit roma zaman medieval dan sangat ditakuti dunia 

2 persian war elephant
http://chalklands.files.wordpress.com/2009/06/osprey2.jpg
adalah kekuatan utama bangsa persia dan pernah mencatatkan sejarah dalam peperangan melawan raja alexander agung

3 spartan warrior

ksatria spartan adalah kesatria kebanggan yunani kuno yang legendaris walau akhirnya dikalahkan oleh romawi pada pertempuran corinth

4 samurai

samurai adalah pasukan elit jepang yang memiliki kemampuan beladiri tangan kosong,pedang,panah,tombak dan berbagai jenis senjata jepang
dikenal dengan disiplin dan kepatuhan tingkat tinggi dimana merka akan bunuh diri jika di tangkap oleh musuh 

5 mongolian warrior

adalah kesatria mongol yang sempat berjaya di bawah pimpinan gengis khan
sangat ditakuti dan hampir menguasai seluruh asia

6 hwarang

adalah pasukan korea kuno yang dibentuk dari pemuda2 pilihan bangsa silla(korea kuno).bukan hanya kemampuan perang,tapi mereka juga di ajarkan kemampuan memimpin yang sangat kuat

7 pasukan bambu runcing

adalah pasukan asli indonesia yang sangat2 ditakuti penjajah
karena senjatanya tidak langsung membunuh tapi meninggalkan rasa sakit yang amat sangat sebelum korbannya meninggal 




8. egyptian war chariot

pasukan kereta mesir,merupakan penyerang yang tangguh dan selalu ampuh dalam mengalahkan infantri

9. aztec warrior

adalah pasukan suku aztec yang merupakan salah satu suku terbesar di amerika yang memiliki peradaban tinggi
mereka dikenal sangat dekat dengan alam dan mampu memanfaatkan alam dalam berperang

10. romanian war chariot

salah satu mimpi buruk infantri yang berhadapan dengan romawi
pasukan dengan kereta kuda yang berisikan pedang tajam pada roda yang berfungsi memotong infantri yang ada di sekitar chariot

11 persian immortal

adalah pasukan infantri elit bangsa persia...memiliki kemampuan menggunakan persenjataan berat di pimpin oleh hydarnes da terdiri dari 10 ribu pasukan

sumber: kaskus.us

8 Gunung Berapi Indonesia yang terkenal di Dunia karena letusannya


Volcanic Explosivity Index (VEI) dikemukakan oleh Chris Newhall dari U.S. Geological Survey dan Steve Self dari Universitas Hawaii tahun 1982 untuk menyediakan pengukuran relatif dari besarnya letusan gunung berapi.

8. Gunung Kelud (VEI=4)
Sejak abad ke-15, Gunung Kelut telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa. Sebuah sistem untuk mengalihkan aliran lahar telah dibuat secara ekstensif pada tahun 1926 dan masih berfungsi hingga kini setelah letusan pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akibat banjir lahar dingin menyapu pemukiman penduduk.

Pada abad ke-20, Gunung Kelut tercatat meletus pada tahun 1901, 1919 (1 Mei), 1951, 1966, dan 1990. Tahun 2007 gunung ini kembali meningkat aktivitasnya. Pola ini membawa para ahli gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini.

7. Gunung Merapi (VEI=4)
Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di bagian selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava.
Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu. Diperkirakan, letusan tersebut menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur. Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang.

6. Gunung Galunggung (VEI=5)
Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882 (VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah. Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung.


5. Gunung Agung (VEI=5)
Gunung Agung terakhir meletus pada 1963-64 dan masih aktif, dengan sebuah kawah besar dan sangat dalam yang kadang-kadang mengeluarkan asap dan abu. Dari kejauhan, gunung ini tampak kerucut, meskipun didalamnya terdapat kawah besar.
Dari puncak gunung, adalah mungkin untuk melihat puncak Gunung Rinjani di pulau Lombok, meskipun kedua gunung sering tertutup awan.
Pada tanggal 18 Februari 1963, penduduk setempat mendengar ledakan keras dan melihat awan naik dari kawah Gunung Agung. Pada tanggal 24 Februari lava mulai mengalir menuruni lereng utara gunung, akhirnya perjalanan 7 km dalam 20 hari mendatang. Pada tanggal 17 Maret, gunung berapi meletus, mengirimkan puing-puing 8-10 km ke udara dan menghasilkan aliran piroklastik yang besar. Arus ini banyak menghancurkan desa-desa, menewaskan sekitar 1500 orang. Sebuah letusan kedua pada 16 Mei menyebabkan aliran awan panas yang menewaskan 200 penduduk lain.

4. Krakatau (VEI=6)
Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.
Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.

Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.
Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.

3. Maninjau (VEI=7)
Kaldera Maninjau dibentuk oleh letusan gunung berapi diperkirakan terjadi sekitar 52.000 tahun yang lalu. Simpanan dari letusan telah ditemukan dalam distribusi radial sekitar Maninjau membentang hingga 50 km di sebelah timur, 75 km di tenggara, dan barat ke pantai ini. Deposito diperkirakan akan didistribusikan lebih dari 8.500 km ² dan memiliki volume 220-250 km ³. kaldera ini memiliki panjang 20 km dan lebar 8 km.

2. Gunung Tambora (VEI=7)
Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index. Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau Taupo pada tahun 181. Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut. Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi. Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia. Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19.

Selama penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3 meter pada endapan piroklastik. Artifak-artifak tersebut ditemukan pada posisi yang sama ketika terjadi letusan di tahun 1815. Karena ciri-ciri yang serupa inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompeii dari timur.

1. Toba Supervolcano (VEI=8)
Merupakan letusan gunung berapi yang paling dahsyat yang pernah diketahui di planet Bumi ini. Dan hampir memusnahkan generasi umat manusia di planet Bumi.
73.000 tahun yang lalu letusan dari supervolcano di Indonesia hampir memusnahkan seluruh umat manusia. Hanya sedikit yang selamat. Dan setelah Tsunami Gunung Berapi Di Indonesia menjadi Aktif sekali lagi dan mengancam umat manusia.
Letusan ini tidak bisa dibandingkan dengan apapun yang telah dialami di bumi sejak masa dimana manusia bisa berjalan tegak. Dibandingkan dengan SuperVolcano Toba, bahkan krakatau yang menyebabkan sepuluh ribu korban jiwa pada 1883 hanyalah sebuah sendawa kecil.
Padahal krakatau memiliki daya ledak setara dengan 150 megaton TNT. Sebagai perbandingan: ledakan Bom Nuklir hiroshima hanya memiliki daya ledak 0,015 megaton, dan secara lisan maka daya musnahnya 10.000 kali lebih lemah dibanding krakatau.
Seperti yang telah diketahui oleh para ilmuwan, toba hampir memusnahkan umat manusia 73.00 tahun yang lalu. Saat itu manusia neanderthal menghuni bumi kita bersamaan dengan homo sapiens di eropa, serta homo erectus dan homo floresiensis di asia. Saat itu sangat dingin di eropa, Zaman es terakhir ini berjalan lancar dimana kijang, kuda liar dan rusa raksasa diburu. Selain makanan herbivora, mammoth dan badak berbulu juga seringkali menjadi menu makanan manusia saat Toba, dengan diameter 90 kilometer di pulau yang sekarang dikenal dengan nama Sumatera.Meledak dalam arti yang sebenarnya.
Bersamaan dengan gelombang besar tsunami, ada 2.800 kilometer kubik abu yang dikeluarkan, yang menyebar ke seluruh atmosfir bumi kita. Yang mungkin telah mengurangi jumlah populasi manusia menjadi hanya sekitar 5000 sampai 10000 manusia saja.
Sebenarnya manusia jaman sekarang berasal dari beberapa ribu manusia yang selamat dari letusan super volcano Toba 73.000 tahun yang lalu
Oleh karena itu Gunung berapi di Indonesia bertanggung jawab atas hampir musnahnya umat manusia. Dan Dari 60 hingga 70 gunung berapi yang dapat ditemuai di area tersebut(Indonesia) sekarang. Beberapa diantaranya menjadi aktif kembali dalam beberapa bulan maupun beberapa minggu setelah gempa di dasarlaut pada bulan desember 2004.
Walaupun Toba sampai saat ini masih tertidur jauh dan aman dibawah sebuah laut besar yang menyandang nama sama di Sumatera Utara. banyak orang yang takut apabila suatu saat Gunung Berapi aktif di Talang yang berada 300 kilometer di selatan Toba meletus, bisa membangunkan Raksasa yang tertidur.
Vulkanologis Prof. Ray Cas mengatakan 'Hal itu mungkin saja terjadi, tapi bila hanya Toba siap untuk meletus dan kejadian diatas bukanlah satu-satunya indikasi akan kejadian tersebut."
Sang ahli tersebut berpikir bahwa mungkin saja suatu hari nanti letusan besar lain akan terjadi tapi hal itu baru akan mungkin terjadi sekitar 10.000 atau bahkan 100.000 tahun lagi.Tetapi biar bagaimana pun tidak semua hal dapat diprediksi.

Rabu, 27 April 2011

Perdebatan Di Dunia Akan Berulang Di Akhirat, Jadilah Orang yang Suka Mengalah


Bismillah ….
Pelan-pelan, bapak saya mengorek-korek tumpukan kaca mata. Ada yang baru, ada yang bekas. “Pak, kayak giniberapa?” tanya bapak. “Satus seket (150 ribu rupiah, ed.),” jawab penjualnya. Saya pun membatin, “Sama dengan harga baru.”
Merasa tidak ada yang cocok, Bapak pun beralih ke PKL (pedagang kaki lima) yang lain di sekitar pasar Beringharjo, Jogja. Beliau meminta saya untuk tetap di tempat, menjaga barang. Setelah bapak saya pergi, si penjual ngomel-ngomel di depan temannya, “Lihat-lihat …. Diacak-acak …. Tak ceklek-ceklek sikile, men kapok(saya patahkan kakinya, biar kapok, pen.).” Mendengar ucapan penjual ini, saya sangat kaget. Masya Allah, baru kali ini saya bertemu penjual yang “ngamuk” gara-gara barangnya dipilih.
Tak jarang, kasus semacam juga kita temukan di tempat lain. Yang namanya penjual, ada yang enak diajak bicara, ada yang tipenya cuek, bahkan ada yang mudah ngambek karena barangnya ditawar. Tidak hanya penjual, pembeli juga demikian; dari yang mulai “alot” ketika menawar, tarik-ulur berjam-jam, sampai orang yang hanya menerima tanpa menawar. Konflik-konflik semacam ini tidak bisa dihilangkan dari kehidupan kita dalam bermuamalah.
Ya, itulah kepribadian manusia. Ada yang suka konflik, maunya menang terus. Ada juga yang berusaha menjauh dari konflik. Namun, apa pun bentuk warna-warni karakter manusia, itu bukan fokus pembicaraan kita. Hanya saja, ada satu hal yang perlu ita ingat bersama: sedikit maupun banyak, setiap konflik yang terjadi antara diri kita dengan orang lain akan memberikan dampak tekanan batin bagi pelakunya. Meskipun, bisa jadi, peristiwa itu sudah dianggap selesai, namun tetap saja yang namanya “ketidakserasian” akan menggelayuti perasan kita.
Bisa Anda bayangkan, jika dalam sehari, kita harus mengalami konflik. Betapa banyak beban perasaan yang dialami orang yang suka berkonflik. Karena itu, ada sebagaian ulama, semacam Imam Bukhari, yang sama sekali tidak ingin mengalami konflik dalam masalah muamalah. Sampai-sampai, ketika beliau hendak membeli sesuatu di pasar, beliau meminta orang lain untuk membelikannya. Beliau sangat khawatir timbul konflik antara beliau dengan penjual.
Konflik dunia akan berulang di akhirat
Inilah bagian yang paling berat. Tekanan batin akibat konflik akan kembali dimunculkan di hari akhir. Terkadang, kita berkeinginan agar konflik yang kita lakukan tidak diketahui orang lain, namun bisa jadi, ini akan ditampakkan di hadapan seluruh makhluk. Allah berfirman,
إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ. ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عِنْدَ رَبِّكُمْ تَخْتَصِمُونَ
Kamu akan mati dan mereka akan mati. Kemudian, kalian akan berdebat di sisi Rabb kalian pada hari kiamat.” (QS. Az-Zumar:30–31)
Ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir mengatakan,
إن هذه الآية -وإن كان سياقها في المؤمنين والكافرين، وذِكْر الخصومة بينهم في الدار الآخرة-فإنها شاملة لكل متنازعين في الدنيا، فإنه تعاد عليهم الخصومة في الدار الآخرة
“Ayat ini, meskipun konteksnya tentang orang mukmin dan orang kafir serta mengingatkan tentang perdebatan antara mereka di hari kiamat, namun juga mencakup semua pelaku konflik ketika di dunia. Perdebatan antara mereka ini akan diulangi lagi di akhirat.” (Tafsir Ibnu Katsir, 7:96)
Kemudian, beliau membawakan sebuah atsar, yang disebutkan oleh Ibnu Abi Hatim, bahwa ketika ayat ini turun, seorang sahabat yang bernama Az-Zubair bin Awam bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah perdebatan yang terjadi di antara kita akan diulangi lagi (di akhirat) setelah terjadi di dunia ini, selain beban dosa yang kita tanggung?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Betul! Sungguh, perselisihan kalian akan diulangi, sampai semua hak dikembalikan kepada pemiliknya.” Setelah itu, Zubair berkomentar, “Jika demikian, berarti peristiwanya sangat mengerikan ….” (HR. Ahmad dan Turmudzi; dan dinilai sahih oleh Al-Albani; lihat juga Tafsir Ibnu Katsir, 7:96)
Karena itu, wajar jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut salah satu orang yang jelek di sisi Allah adalah orang yang paling “sulit” ketika berkonflik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أبغض الرجال إلى الله الأَلَدُّ الخَصِم
Orang yang paling Allah benci adalah orang yang sulit ketika berkonflik.” (HR. Muslim)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
كفى بك إثماً ألا تزال مخاصماً
Cukuplah kamu dianggap melakukan dosa ketika kamu selalu melakukan konflik.” (HR. Turmudzi)
Bisa kita bayangkan, betapa capai dan letihnya perasaan orang yang sering berkonflik. Setumpuk dosa dan kesalahan dibebankan di pundaknya. Itu pun masih ditambah dengan semua tekanan batin dari setiap konflik yang pernah dia lakukan di dunia. Masya Allah, bagaimana mungkin orang bisa merasakan ketenangan? Hanya tinggal satu harapan: semoga Allah mengampuni kita.
Jadilah orang yang suka mengalah
Semoga ini bisa meringankan beban kita ketika di akhirat. Berusahalah untuk menyelesaikan konflik di dunia ini secara tuntas. Jangan ada lagi perasaan yang masih mengganjal dan jangan sampai itu dibiarkan. Bila perlu, berusahalah untuk senantiasa mengalah, meskipun secara zahir kita dirugikan. Ini mungkin sangat berat, namun bukan berarti ditinggalkan. Semuanya bisa dilatih dan dibiasakan. Hanya saja, bagi mereka yang belum terbiasa, diperlukan sedikit waktu untuk belajar.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan banyak janji keutamaan bagi orang yang memiliki sikap mengalah. Dalam sebuah hadisnya, dari sahabat Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
رَحِمَ اللَّهُ رَجُلاً سَمْحًا إِذَا بَاعَ ، وَإِذَا اشْتَرَى ، وَإِذَا اقْتَضَى
Semoga Allah merahmati orang yang ‘lugu’ ketika menjual, ketika membeli, dan ketika menuntut hak.” (HR. Bukhari)
Dalam riwayat yang lain, dari sahabat Abu Umamah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ، وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا
Saya memberi jaminan, agar mendapatkan rumah di sekitar surga, bagi setiap orang yang meninggalkan perdebatan, meskipun dia berada di pihak yang benar.” (HR. Abu Daud dan Baihaqi; dinilai sahih oleh Al-Albani)
Tidak ada pilihan lain, selain mencoba untuk menjadi orang “lugu” dalam setiap konflik. Jangan dibayangkan hukumannya hanya hukuman fisik. Jika Anda peduli nasib Anda di akhirat, jadikanlah perasaan Anda tidak terlalu diletihkan dengan berbagai tekanan batin akibat konflik estafet di akhirat. Allahu Al-Musta’an.

Beberapa Adab Dalam Berjihad, Terorisme Bukan Jihad


Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya :
Ahsanaallahu ilaikum -semoga Allah menganugrahkan kebaikan kepada anda- apakah melakukan pembunuhan dan pemboman terhadap gedung-gedung milik negara/pemerintah di negara-negara kafir merupakan hal darurat dan bentuk jihad ?
Jawaban.
Pembunuhan dan pemboman merupakan hal yang tidak boleh, karena akan menimbulkan kejahatan, pembunuhan dan terjadinya pengusiran kaum muslimin, adapaun yang disyariatkan terhadap orang-orang kafir yaitu berperang fi sabilillah, menghadapi mereka dalam peperangan jika kaum muslimin memiliki persiapan pasukan, berperang dengan kaum kuffar, membunuh mereka seperti apa yang telah dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau berhijrah ke Madinah, hingga beliau mendapatkan penolong dan penyokong, adapun pemboman dan pembunuhan hanya akan mendatangkan keburukan bagi kaum muslimin.
Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam masih berada di Makkah sebelum hijrah, beliau diperintahkan agar menahan diri dari memerangi kaum kuffar.
“Artinya : Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka : Tahanlah tanganmu (dari berperang). Dirikanlah shalat dan tunaikan zakat”. [An-Nisaa : 77]
Beliau diperintahkan untuk menahan diri dari memerangi kaum kuffar karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memiliki kekuatan untuk memerangi mereka, kalau kaum muslimin membunuh salah seorang dari kaum kuffar maka kaum kuffar yang lain akan menghabisi mereka karena kaum kuffar lebih kuat dari kaum muslimin dan kaum muslimin di bawah kekuasaan dan tekanan kaum kuffar.
Maka pembunuhan yang mengakibatkan terbunuhnya kaum muslimin yang bermukim di negara tempat mereka tinggal seperti yang terjadi sekarang bukanlah merupakan bentuk dakwah dan bukanlah sesuatu bentuk jihad fi sabilillah dan begitu juga pemboman ataupun pengrusakan. Hal ini hanya akan mendatangkan keburukan bagi kaum muslimin sebagaimana yang terjadi sekarang.
Setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah dan ketika itu beliau memiliki pasukan dan kekuatan maka pada saat itu beliau diperintahkan untuk memerangi kaum kuffar. Tetapi apakah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat beliau pada saat di Makkah sebelum hijrah melakukan perbuatan seperti ini (pembunuhan dan pengrusakan) ? Bahkan mereka menahan diri dari hal itu.
Apakah mereka melakukan pengrusakan terhadap harta kaum kuffar ketika mereka masih di Makkah ? Bahkan mereka menahan diri dari yang demikian.
Mereka hanya diperintahkan untuk berdakwah dan menyampaikan risalah pada saat di Makkah, tetapi ketika mereka telah berada di Madinah maka mereka berjihad dan berpegang teguh pada saat negara Islam telah berdiri. [almanhaj]
Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya :
Anda menyebutkan bahwasanya harus memperhatikan keadaan kaum muslimin dan mengetahui orang kafir yang wajib dibunuh dan orang yang kafir tidak boleh diperangi. Kami mohon kepada anda berikan contoh orang kafir yang tidak boleh diperangi dan berapa lama waktunya ? Dan bagaimana keadaan mereka ?
Jawaban
Orang kafir yang tidak boleh diperangi adalah orang-orang kafir yang kita tidak mampu memerangi/mengalahkannya begitu juga mereka yang dalam perjanjian dan perdamaian dengan kaum muslimin, mereka ini tidak boleh diperangi sampai akhir masa perdamaian atau mereka melanggar perdamaian. Adapun jika perdamaian masih berlangsung maka mereka terlindungi, kaum muslimin tidak boleh memerangi mereka, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya : Maka selama mereka berlaku lurus terhadapmu, hendaklah kamu berlaku lurus (pula) terhadap merekla. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawa” At-Taubah : 7]
“Artinya : Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari satu golongan” [Al-Anfal ; 58]
Maksudnya jika mereka dalam perdamaian.
“Artinya : Maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang baik” [Al-Anfal : 58]
Jika engkau ingin mengakhiri perjanjian antara engkau dan mereka maka beritahukan kepada mereka –umumkan hal ini kepada mereka- sampai mereka berada dalam kejelasan. Perjanjian bukanlah suatu yang sepele. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya : Dan penuhilah janji ; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggung jawaban” [Al-Isra : 34]
Tidak boleh membatalkannya kecuali dengan alasan secara syar’i, serta perintah dari imam yang menandatangani perjanjian itu bersama mereka, karena imamlah yang memegang urusan perjanjian serta pembatalannya dan ini merupakan wewenang seorang imam dan bukan wewenang seorang pun selainnya, agar permasalahan tidak menjadi kacau.  [almanhaj]

Kewajiban Jihad Dizaman Sekarang

Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya :
Bagaimana pendapat anda tentang orang yang mewajibkan jihad saat sekarang, dan apakah berdosa seandainya salah seorang mereka keluar berjihad ?
Jawaban
Berjihad harus memenuhi aturan-aturan dan syarat-syaratnya. Seorang muslim berjihad merupakan suatu yang baik, akan tetapi selama aturan-aturan dan syarat-syaratnya belum terpenuhi, maka tidak ada jihad secara syari’at, karena hanya akan menimbulkan bahaya yang lebih banyak bagi kaum muslimin daripada manfaatnya.
Engkau memukul seorang kafir akan tetapi orang kafir akan menyiksa kaum muslimin sehingga akan menimbulkan dampak seperti yang engkau telah dengar. Ini tidak diperbolehkan. Selama tidak terpenuhi aturan-aturan dan syarat-syaratnya serta bersama pemimpin kaum muslimin dan panji Islam, maka jihad belum bisa dilakukan. Jika maksud orang baik dan ia ingin berjihad maka ia diberikan pahala dengan niatnya akan tetapi ia telah keliru dalam masalah ini. [almanhaj]
Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya :
Apakah wajib berjihad saat sekarang ? Dan bagaimana membantah orang yang berdalil dengan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Artinya : Jika kalian telah berjual beli dengan sisitim ‘inah dan kalian telah mengikut ekor-ekor sapi, telah puas dengan bercocok tanam dan telah kalian tinggalkan jihad, maka Allah akan menimpakan atas kalian kehinaan ; tidak akan dicabut (kehinaan) dari kalian hingga kalian kembali kepada dien kalian?”
Jawaban.
Jika kaum muslimin memiliki kekuatan dan mampu untuk berjihad dan berperang fii sabilillah maka merupakan kewajiban pemimpin untuk membentuk pasukan lalu ia memimpin pasukan atau digantikan (oleh orang yang ditunjuk) seperti yang pernah dilakukan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Adapun jika kaum muslimin tidak sanggup untuk berperang dan berjihad, akan tetapi peperangan yang mereka lakukan pada saat itu merupakan bentuk pembelaan atas kehormatan mereka dari orang yang menginginkan negara mereka atau ingin memeranginya.
Jika mereka memiliki kekuatan maka mereka berperang karena suatu tuntutan untuk menyebarkan agama Islam, mereka berada di bawah panjji yang dipegang oleh pemimpin kaum muslimin, dan ia mengambil alih sendiri atau menyerahkan kepada penggantinya.
Ini merupakan perkara yang ma’ruf di dalam kitab jihad dan kitab aqidah agar kaum muslimin bersama pemimpin dan para imam yang mereka mengurusi masalah jihad dalam satu panji bukan beberapa panji sehingga yang ada -seperti dialami- hanya perselisihan dan penyimpangan antara kelompk dan hal itu tidak menghasilkan sesuatu. Maka wajib menyatukan kepemimpinan jihad dibawah satu panji dengan pengawasan dari pemimpin kaum muslimin. [almanhaj]

Pergi Berjihad Atau Mentaati Orang Tua

Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya :
Sesungguhnya saya sangat ingin berjihad dan keinginan itu sudah tertanam di lubuk hati saya, saya tidak bisa bersabar lagi, saya telah meminta izin dari ibu saya akan tetapi ia tidak setuju. Hal ini berpengaruh pada diriku dan saya tidak mampu jauh dari jihad. Wahai Syaikh, keinginan saya dalam hidup ini adalah berjihad fii sabilillah akan tetapi ibu saya tidak setuju, berikanlah petunjuk kepadaku, semoga Allah membalas engkau dengan kebaikan ?
Jawaban.
Jihadmu terhadap ibumu merupakan jihad yang besar. Jagalah ibumu dan berbuat baiklah kepadanya kecuali jika diperintah oleh pemimpin untuk berjihad maka pergilah, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Artinya : Jika kalian diperintah (untuk berperang) maka keluarlah” [Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari]
Dan selama pemimpin tidak memerintahkan kamu maka berbuat baiklah terhadap ibumu, berilah ia kasih sayang dan ketahuilah bahwa berbuat baik kepadanya merupakan jihad yang besar, yang Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendahulukannya dari jihad fii sabilillah, seperti yang termaktub dalam hadits shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau ditanya :
“Wahai Rasulullah, perbuatan apa yang paling utama ? Beliau bersabda : ‘Shalat pada waktunya’. Aku berkata : Kemudian apa ? Beliau bersabda : ‘Kemudian berbakti kepada kedua orang tua’. Aku berkata : Kemudian apa ? Beliau bersabda : ‘Berjihad fii sabilillah’. Maka aku tidak bertanya lagi kepada Rasulullah jika aku minta tambah maka tentu beliau akan menambahkannya”.
Hadits ini disepakati keshahihannya maka berbakti kepada kedua orang tua lebih diutamakan dari jihad.
Dari Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu ‘anhu, Ia berkata : Datang seorang laki-laki kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta izin untuk berjihad, maka beliau bersabda :
“Artinya : Apakah kedua orangtuamu masih hidup ? Ia berkata : Ya, Nabi bersabda : “(berbakti) kepada keduanya nerupakan jihad” Hadits ini disepakati keshahihannya. Pada riwayat yang lain beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ‘Kembalilah kepada keduanya lalu minta izinlah, jika mereka mengizinkan maka berjihadlah, jika tidak maka berbaktilah kepada keduanya” [Diriwayatkan oleh Abu Daud]
Sedangkan ini adalah seorang ibu ; maka sayangilah ia , berbuat baiklah kepadanya sampai ia memberikan izin kepadamu. Semua ini hak dalam jihad thalab (mendaftarkan diri untuk ikut dalam peperangan) yang mana pemimpin (walimatul amri) tidak memerintahkanmu berjihad..
Adapun jika datang bencana atas kamu maka belalah dirimu dan saudara-saudaramu fillah. Tidak ada daya dan upaya kecuali milik Allah, begitu pula jika pemimpin memerintahkan kamu untuk berperang maka keluarlah walaupun tanpa ridha kedua orang tua berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Artinya : Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepada kamu : ‘Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah’ kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu ? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat ? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit” [At-Taubah : 38]
Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya :
Jika ayahku memiliki anak selain aku dan (ayahku) tidak perlu padaku, seandainya ia perlu denganku maka saudaraku yang akan menggantikannya. Dan tidaklah ada alasan baginya untuk menahanku untuk berjihad kecuali khawatir aku terbunuh dalam jihad fii sabilillah, bagaimana hukumnya
Jawaban
Hukumnya engkau harus mentaatinya sekalipun seandainya ia memiliki seratus orang anak, dan siap memenuhi segala kebutuhannya selama ia mengatakan kepadamu jangan berangkat. Wajib bagi engkau untuk mentaatinya jika ingin mengharapkan pahala, namun jika engkau ingin mengikuti pendapatmu, itu terserah engkau, akan tetapi jika engkau mengharapkan pahala maka taatilah ayahmu dan janganlah pergi darinya selama ia masih marah atau tidak mengijinkanmu, karena hak orang tua didahulukan setelah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala (dilaksanakan).
Akan tetapi sebagian orang merendahkan bapaknya sambil berkata : “Ayahku tidak punya pendapat, ia tidak memiliki pikiran, dan ia tidak mengetahui apa-apa”. Mereka merendahkan orang tua mereka -waliyadzu billah- dan mereka tidak kembali kepada mereka (orang tua), serta menganggap diri mereka memiliki pendapat yang lebih baik. [almanhaj]

Syarat-Syarat Jihad dan Wajibnya Izin dari Pemimpin

Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya :
Apa syarat-syarat jihad, dan apakah telah terpenuhi pada saat sekarang ?
Jawaban
Syarat-syarat jihad adalah ma’ruf ; kaum muslimin harus memiliki kekuatan dan kemampuan untuk berjihad melawan orang kafir. Adapun jika tidak ada kemampuan dan kekuatan maka tidak ada jihad. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat beliau ketika berada di Makkah sebelum hijrah tidak diperintahkan untuk berjihad karena mereka tidak mampu, begitu pula wajib berjihad di bawah panji Islam dan dengan perintah pemimpin karena ia adalah orang yang memberikan perintah, yang mengatur yang mengurusi dan yang mengawasi, hal itu merupakan wewenangnya dan bukan wewenang seseorang atau jama’ah mana saja yang pergi atau berperang tanpa izin dari pemimpin. [almanhaj]
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani ditanya :
Betulkah syarat jihad adalah harus ada imam ? Dan apa syarat-syarat imamah (menjadi imam)?
Jawaban
Benar, termasuk syarat-syarat jihad adalah di bawah bendera seorang imam yang menyeru/mengajak kaum muslimin kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Adapun syarat-syarat imamah
[1]. Ia adalah seorang muslim yang telah baligh
[2]. Mengetahui Al-Kitab dan Sunnah
[3]. Ia adalah orang Arab
[4]. Ia adalah orang Quraisy, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Artinya : Para imam itu dari Quraisy”
Dan kita wajib membedakan antara pengertian jihad dengan pengertian membela negara (dari serangan orang kafir). Membela negara adalah suatu perkara, dan jihad yang meninggikan kalimat Allah merupakan perkara lain lagi. Membela negara tidak disyaratkan seperti syarat-syarat di atas. Jadi setiap individu bisa membela negerinya sesuai dengan kemampuannya. [almanhaj]
Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya :
Bagaimana hukum berjihad saat sekarang dengan larangan dari pemimpin ?
Jawaban
Tidak ada jihad kecuali dengan izin pemimpin karena itu merupakan wewenangnya, jihad tanpa izinnya maka itu merupakan pembangkangan kepadanya. Jihad haruslah dengan pendapat dan izinnya, jika tidak bagaimana engkau berperang tapi engkau bukan dibawah panji dan bukan di bawah kepemimpinan pemimpin kaum musilmin? [almanhaj]
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani ditanya :
Bolehkah seorang muslim berjihad di Afghanistan tanpa seizing penguasa atau pemimpinnya ?
Jawaban.
Pintu jihad selalu terbuka. Akan tetapi jika jihad tidak teratur dan tanpa persetujuan pemerintah Islam maka akan berakibat bencana yang dahsyat serta akan menyebabkan kondisi yang buruk seperti kondisi di Palestina. [almanhaj]
Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya :
Orang yang berjihad tanpa izin pemimpin kemudian ia terbunuh apakah ia syahid atau tidak ?
Jawaban
Ia tidak dizinkan dalam hal ini dan perbuatannya (berjihad) bukanlah perbuatan syar’i dan menurut pendapat saya ia tidaklah syahid [almanhaj]
Artikel Abangdani.Wordpress.com

terimakasih sudah mengunjungi,,,, jangan lupa follow dan like fb sersan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger