Mau punya buku tamu seperti ini?
Klik di sini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Senin, 10 Oktober 2011

Apakah Manusia Bisa Hidup Tanpa Bakteri

Data tentang triliunan bakteri
mengerumuni kulit dan seluruh tubuh
manusia terdengar sangat
menakutkan. Namun ahli biologi
mikro Anne Maczulak menegaskan,
manusia tak bisa hidup tanpa bakteri.Penulis buku 'Allies and Enemies: How the World Depends in
Bacteria ' ini menjelaskan, manusia tak bisa hidup tanpa bakteri.
Sebagian besar manusia mempelajari
bakteri dalam konteks penyakit.
Hal ini membuat manusia cenderung
berpikir tentang bahaya yang
ditimbulkan bakteri ini. "Suatu tantangan memikirkan cara bakteri
membantu manusia karena
kecenderungan yang lebih dari
sekadar proses kompleks yang tak
hanya sekali, " ungkap Maczulak.
Di dalam tanah dan laut, bakteri
merupakan pemain utama dalam
dekomposisi bahan organik serta siklus
daur ulang unsur kimia seperti karbon
dan nitrogen yang diperlukan bagi
kehidupan manusia.
Karena tanaman dan hewan tak
menghasilkan molekul nitrogen yang
dibutuhkan manusia untuk hidup,
bakteri tanah dan cyanobacteria
(alga hijau-biru) memainkan peran
mutlak yang sangat diperlukan dalam mengubah nitrogen atmosfer menjadi
amonium atau nitrat.
Keduanya merupakan bentuk
nitrogen yang bisa diserap tanaman
untuk menghasilkan asam amino dan
asam nukleat, blok pembangun
DNA. Manusia memakan
tanaman dan menuai keuntungannya.
Selain itu, bakteri juga memainkan
peran siklus zat penting lain untuk
kehidupan manusia, yakni air.
Beberapa tahun terakhir, para
ilmuwan dari Louisiana State
University menemukan bukti, bakteri mewakili banyak partikel-partikel kecil
yang menyebabkan percepatan awan
menjatuhkan salju dan hujan.
Di luar dan di dalam tubuh manusia,
bakteri masih menawarkan manfaat
lain. Dalam sistem pencernaan,
bakteri membantu mencerna
makanan, seperti serat tanaman
yang tak bisa dengan baik ditangani manusia.
"Manusia mendapat lebih banyak gizi dari makanan berkat bakteri, " kata Maczulak. Menurut Maczulak,
bakteri dalam sistem pencernaan juga
menyediakan vitamin yang diperlukan
manusia seperti biotin dan vitamin K
dan sumber utama nutrisi lain.
Percobaan pada kelinci
menunjukkan, hewan yang dibesarkan
dalam lingkungan steril tanpa bakteri
mengalami kekurangan gizi dan mati
muda. Menurut Maczulak, di luar
tubuh, 'hutan bakteri ' di kulit (menurut New York University, terdapat
200 spesies bakteri terpisah pada
orang normal) mendominasi lingkungan
kulit dan sumber dayanya serta
menjaga agar bakteri lain tak dapat
masuk.
Di dalam atau luar tubuh, bakteri
terbukti menjadi bagian penting dari
perkembangan sistem kekebalan
tubuh. Menurut ahli biologi mikro
Gerald Callahan di Colorado State
University, bakteri baik jinak atau bahaya, menjadi bilangan prima sistem
kekebalan tubuh dalam merespon
patogen penyerang di kemudian hari.
Studi Callahan yang diterbitkan
dalam New EnglandJournal of
Medicine ini juga menunjukkan,
anak-anak yang terlindung dari
bakteri, memiliki kesempatan lebih
tinggi terkena asma dan alergi. Bukan berarti bakteri menguntungkan tak
bisa berbahaya.
Biasanya, bakteri bermanfaat dan
bakteri berbahaya secara eksklusif
mutual, ungkap Maczulak. Namun,
kerjanya tumpang tindih, terutama
pada bakteri yang mendiami tubuh.
"Bakteri Staph menjadi contohnya, bakteri ini ada di seluruh kulit, " katanya.
Sebuah koloni Staphylococcus
Aureus yang hidup di lengan mungkin
bekerja bersama, menyerang
penyusup tanpa merugikan tubuh
namun jika sistem kekebalan tubuh
terganggu, bakteri ini bisa mengamuk dan menyebabkan infeksi.
Jumlah sel bakteri yang ada dalam
tubuh manusia diperkirakan 10 kali
lebih banyak dibanding jumlah sel
manusia. "Hal ini membuat banyak ilmuwan menggambarkan manusia
lebih mirip bakteri dibanding manusia, " kata Maczulak. Terdengar sedikit
menakutkan, "Namun, hal ini membantu Anda memvisualisasikan
seberapa besar peran organisme ".
Sumber : teknologi.inilah.com

0 komentar:

Posting Komentar

terimakasih sudah membaca,,
Berikan komentar anda di bawah postingan ini...

terimakasih sudah mengunjungi,,,, jangan lupa follow dan like fb sersan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger