JAKARTA--MICOM: Mantan manajer timnas Indonesia IGK Manila, setuju jika FIFA menghukum Indonesia selama satu hingga tiga tahun. Ia mengatakan hal tersebut di kantor ICW, Sabtu (8/1).
"Saya lebih setuju jika FIFA menghukum Indonesia 1-3 tahun asalkan KONI membereskan permasalahan di PSSI," ujarnya.
Ia berpendapat Indonesia seharusnya tidak takut akan hukuman tersebut, sebab sudah pernah mengalami hal serupa. "Waktu jaman Soekarno, Indonesia berani keluar dari PBB. Kenapa sama FIFA harus takut," ujar Manila.
Dari penjelasan panjangnya, ia memberikan gambaran bahwa dunia persepakbolaan Indonesia sudah bercampur aduk dengan kepentingan politis suatu jabatan didaerah. Selain itu, ia juga memaparkan celah-celah yang dapat disalah gunakan untuk tindak korupsi.
Salah satunya adalah permasalahan agen, sub-agen, pemain dan klub. Dari pengalaman Manila, ada agen atau sub-agen yang menjanjikan persentase komisi jika klub atau pelatih mau mengambil pemain bawaannya.
Manila juga mengatakan jika Liga Premier Indonesia (LPI) harus diberikan kesempatan yang sama. "Saya tidak tahu apakah LPI lebih baik atau tidak. Paling tidak beri kesempatan buat mereka membuktikan," ujarnya.
Sebagai gambaran, dari 18 klub di Liga Super dan 36 klub di divisi utama, dana APBD atau APBN yang terserap untuk kompetisi selama setahun berkisar Rp720 miliar..
0 komentar:
Posting Komentar
terimakasih sudah membaca,,
Berikan komentar anda di bawah postingan ini...